Tuesday, January 3, 2012

Kesaksianku, Tuhan membuka jalan part 2

Post berikut ini adalah sambungan dari post sebelumnya dengan judul "Kesaksianku,Tuhan membuka jalan"
Setelah saya lulus SNMPTN 2011 di UNPAD,saya pada awalnya saya senang...

Setelah mengetahui saya lulus pada SNMPTN 2011 untuk Psikologi UNPAD, saya sangat senang...tapi masih ada banyak masalah yang harus dihadapi. Masalah-masalahnya adalah soal ekonomi untuk hidup disana, dan kerelaan orang tua melepas saya ke sana.

Bisa dibilang, ekonomi keluarga saya bercukupan. Ayah dan ibu saya sudah berpisah sehingga ekonomi keluarga saya timpang-timpangan. Tapi untung lah Tuhan memakai pamanku untuk membantu ekonomi kami. Tuhan selalu mengirimkan banyak orang untuk memberkati kami dengan berbagai cara. Kami tidak pernah berkekurangan. Memang benar Dia adalah Jehovah Jireh,Allah yang menyediakan dan memelihara serta mencukupkan. Selalu tidak pernah terlambat petolonganNya kepada kami.

Saya mulai harap-harap cemas bagaimana ini, padahal sudah lulus, tapi terancam tidak pergi karena masalah biaya pertama. Namun ,saya teringat dengan nubuat dan janji Tuhan kepadaku "Tuhan akan membuka jalan"
Saya pun menjadi yakin kembali, tetapi masih ada khawatir. Besoknya saya mulai menceritakan kepada pamanku kalau aku lulus di UNPAD. Tanggapannya negatif karena di sana aku bakalan sendiriian, tidak ada keluarga. Memang bagi dia masalah biaya tidak menjadi persoalan sebab sebelumnya dia sudah mengatakan bahwa mau membantu biaya kuliahku di Medan. Aku sangat down seteleah itu. ditambah lagi besoknya tanggapan dari family-family makin negatif. Aku stress, maag ku kambuh, aku  down.

Aku hanya bisa berdoa, berharap dan berserah. Pada saat itu, gerejaku juga lagi mengadakan retreat dengan tema "Youth of Influence". Aku sudah tidak bersenmanat untuk ikut. Namun, ibu gembala mengingatkanku dan menguatkanku. Akhirnya aku ikut juga retreat itu dengan sedikit kecemasan dengan masalahku itu. Di akhir retreat, aku tidak pernah menyesal, karena ternyatta retreat itu sangat bermanfaat dan di retreat itu Tuhan berbicara kepadaku. Sebab retreat itu adalah suatu trainning dari Tuhan untuk mengajarkan ku untuk menjadi terang dan garam di UNPAD.

Seminggu pun berlalu,dan retreat pun selesai. Aku balik ke rumah dan khawatir, kecemasan pun kembali menyerang. Setelah retreat itu, Tuhan menunjukan jalan yang telah dibukanya. Mamanya temanku, yang adalah seorang dokter bersedia memberiku beasiswa untuk ke Psikologi UNPAD. Aku sangat senang dan kembali bersemangat. Uang saku dibiayai juga oleh family dokter itu, uang kosan ku di biayai sama teman dokter itu yang juga adalah dokter. Begitu juga tiket pesawat dan lain sebagainya. Akhirnya, pamanku mengizinkanku dan family-family ku merelakan aku pergi. Bahkan, pamanku juga memberi ku uang saku tambahan tiap bulan.

Akhirnya, sekarang saya adalah mahasiswa Psikologi Universitas Padjadjaran semester 1 menuju semester 2. Pelajaran yang dapat diambil adalah bahwa dalam keadaaan sesulit apapun, tetap percaya dan berserah. Tuhan tidak pernah melalaikan janjinya seperti dalam surat 2 Petrus 3:9. Tuhan selalu menyediakan dan mencukupkan.

Thnx 4 reading...Gbu

Susahnya menjadi anak kost...

Tentu saja bukan hal yang mudah menjadi seorang anak kostan. Berbagai halangan dan rintangan selalu mengancam. Hidup sendiri, family jauh dari kita. Kadang kesepian sendiriian di kostan.

Kesulitan-kesulitan sebagai anak kost itu seperti berikut :
1. Manage keuangan
Sebagai anak kostan tentu saja kita diberi uang saku atau tidak bagi yang sudah bekerja. Untuk survive kita harus pandai-pandai memanage uang yang ada. Jika uang habis sebelum dikirim pada akhir bulan, mau gimana jadinya??? Makan batu kali..

2.  Makanan
Kalau kita di rumah bersama orang tua, biasanya kita dimasakin sama orang tua. Namun, sebagai anak kostan berbeda, kita yang harus masak sendiri atau membeli makanan siap jadi. Kalau masak sendiri lebih repot, namun lebih hemat dan bersih. Tetapi kalau beli, maka lebih cepat, tidak usah repot dan bingung, serta efesiensi waktu. Tetapi lebih mahal dibandingkan dengan masak sendiri. Makanan juga berhubungan erat dengan budget uang saku kita. Jika makanan kita enak-enak terus maka kantong kita juga cepat menipis. Oleh karena itu, dalam hal makan, kita juga sangat perlu menghemat serta menyesuaikan bugdet uang saku kita.

3. Kesehatan
Ketika kita kost,kita tidak diperhatikan oleh orang tua, Kesehatan kita juga sulit diperhatikan oleh orang tua, hanya kita sendiri yang menjaga diri kita. Ketika kita sakit, maka orang tua tidak dapat langsung merawat kita. Mungkin hanya teman kost atau bapak atau ibu kost. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai menjaga kesehatan kita. Contoh konkritnya adalah soal menjaga makanan dan memperhatikan dan merawat fit nya tubuh kita. juga kamar kost kita yang perlu dibersihkan.

4. Manage waktu
Ketika kita tidak tinggal orang tua, kita akan lebih bebas. Kita menjadi tidak diatur oleh orang tua. Anak kost harus pandai memanage waktu yang ada agar waktu tidak sia-sia terbuang. Pertimbangan terhadap setiap kegiatan. Apakah itu perlu atau tidak. Seperti antara jalan-jalan ke mall atau belajar. Jalan2 ke mall menghabiskan waktu serta uang, belajar menambah ilmu dan meningkatkan prestasi. Namun,bukan berarti tidak boleh jalan-jalan untuk refreshing, tetapi yang wajar sajalah.


Beberapa tips anak kost berkaitan dengan menghadapi kesulitan di atas :
1. Buat pembukuan atau planning untuk budget uang saku atau gaji.
2. Selalu berhemat tetapi tidak kikir.
3. Makan makanan yang bersih, bila ada waktu masak sendiri untuk menghemat.
4. Makan makanan 4 sehat lima sempurna, yang tidak harus mahal
5. Jaga pola dan kebersihan serta gizi makan, jangan sampai sakit menyerang
6. Kurangi jajan.
7. Teratur berolahraga
8. Bila ada tanda-tanda sakit, cepatt-cepat istirahat ataupun minum obat atau ke dokter.Jangan sampai sakitnya menjadi berat dan parah
9. Istirahat yg cukup, tidak usah begadang untuk hal yang tidak perlu
10. Pandai mengatur waktu
11. Prioritaskan belajar atau hal-hal yang dianggap penting
12. Pertimbangkan tiap kegiatan, apakah ada manfaatnya atau tidak.

Sumber : pengalaman telah 4 bulan menjadi anak kost..wkwk..